Selasa, 17 Mei 2016

PENGERTIAN PERSEPSI



A.    PERSEPSI
Seseorang hidup dan melakukan aktifitas dala suatu lingkungan dinamis dan berinteraksi dengan orang lain yang berada di dalamnya. Seseorang apabila melihat objek atau  orang lain dapat mempunyai kesan yang berbeda dibandingkan dengan orang lainnya. Demikian pula, pandangan sesorang dapat berubah apabila lingkungan berubah. Kesan seseorang dipengaruhi oleh informasi yang dimiliki. Masalahnya menjadi lebih kompleks apaila persepsi seseorang terlalu cepat disimpulkan sehingga harus menghilangkan sebagian dari informasi. Hal tersebut. Dapat berakibat pada terjadinya persepsi.
1.      Pengertian Persepsi
Menurut Kreitner dan Kinicki (2010: 185) persepsi adalah proses kognitif yang memungkinkan kita menginterpretasikan dan memahami lingkungan sekitar kita.  Dikatakan pula sebagai proses menginterpretasikan lingkungan. Orang harus mengenal objek untuk berinteraksi sepenuhnya dengan lingkungan mereka.
Persepsi merupakan proses menerima informasi membuat pengertian tentang dunia di sekitar kita. Hal tersebut memerlukan pertimbangan informasi mana perlu diperhatikan, bagaimana mengkategorikan informasi, dan bgimana menginterpretasikannya dalam kerangka kerja pengetahun kita yang telah ada (McShane dan Von Glinow, 2010: 68).
Pendapat lain mengemukakan behw persepsi adalah suatu proses dengn mana individual mengorganisir dan menginterpretasikan tanggapan kesan mereka dengan maksud memberi makna pada lingkungan mereka. Tapi ada yang kita rasakan dapat bereda secara substansial dari realitas ojektif (Roins dan Judge, 2011: 202).
2.      Faktor yang Memengaruhi Persepsi.
Dalam kenyataan orang-orang dapat melihat pada sesatu yang sama namun merasakan sebagai berbeda. Ada beberapa faktor yang membentuk dan kadang-kadang  mendistorsi persepsi. Ada tiga faktor yang membentuk persepsi, yaitu:
a.      Perceifer, atau orang yang memberikan persepsi. Adapun komponen-komponen yang terkandung dalam faktor ini adalah sebagai berikut: Attitues (sikap), motivies (motif), interest, (minat atau kepentingan), experience (pengalaman) dan expectations (harapan).
b.      Target atau orang yang menjadi sasaran persepsi. Adapun komponen yang terkandung dalam faktor ini adalah  novelty (sesuatu yang baru), motion (gerakan), sounds (suara), size (besaran atau ukuran), background (latarbelakang), proximity (kedekatan) dan similary (kesamaan).
c.       Situasi atau keadaan saat persepsi dilakukan. Adapun komponen yang terdapat dalam faktor ini adalah: time  (waktu), work setting (pengaturan kerja) dan social setting (pengaturan sosial).
3.      Proses Persepsi
Persepsi terjadi melalui suatu proses, dimulai ketika dorongan diterima melalui pengertian kita. Kebanyakan dorongan yang menyerang pengertian kita disaring, sisanya diorganisir dan diinterpretasikan. Proses yang menyertai pada beberapa informasi yang diterima oleh pikiran kita dan mengabaikan informasi lainnya dinamakan selective attention atau selective perception. Selective attention dipengaruhi oleh karakteristik orang atau objek yang dipersepsikan, terutama besaran, intensitas, garakan, pengulangan dan keaslian. Selective attention dipicu oleh sesuatu atau orang yang mungkin di luar koneksinya, seperti mendengar seseorang berbicara dengan aksen asing[1].



[1] Wibowo. 2013. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta. PT. RajaGravindo Persada. Hal: 59-61.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar