- Peran
Setiap
orang pasti akan memiliki peran dalam kehidupan ini, misalnya di lingkungan
sekolah, di lingkungan tersebut tentunya akan terdapat peran yang diambil tiap
masing-masing individu, seperti peran sebagai kepala sekolah, peran sebagai
guru, peran sebagai siswa, dan lain sebagainya. Namun dalam pembahasan ini akan
dibatasi pada peranan guru. Sebelum membahas lebih jauh akan lebih baik jika
kita mengetahui apa pengetian dari peran itu sendiri.
Menurut Kozier
peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi
oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran
adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial
tertentu.[1]
Sedangkan
menurut Bruce
J. Cohen, Teori Peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan
perpaduan berbagai teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Istilah “peran”
diambil dari dunia teater. Dalam teater, seseorang aktor harus bermain sebagai
seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan
untuk berperilaku secara tertentu. Selain itu, peranan atau role juga memiliki
beberapa bagian, yaitu:[2]
-
Peranan nyata (Anacted Role) adalah suatu cara yang
betul-betul dijalankan seseorang dalam menjalankan suatu peranan.
-
Peranan yang dianjurkan (Prescribed Role) adalah cara yang
diharapkan masyarakat dari kita dalam menjalankan peranan tertentu.
-
Konflik peranan (Role Conflick) adalah suatu kondisi yang
dialami seseorang yang menduduki suatu status atau lebih yang menuntut harapan
dan tujuan peranan yang saling bertentangan satu sama lain.
-
Kesenjangan Peranan (Role Distance) adalah Pelaksanaan
Peranan secara emosional.
-
Kegagalan Peran (Role Failure) adalah kagagalan seseorang
dalam menjalankan peranan tertentu.
-
Model peranan (Role Model) adalah seseorang yang tingkah
lakunya kita contoh, tiru, diikuti.
-
Rangkaian atau lingkup peranan (Role Set) adalah hubungan
seseorang dengan individu lainnya pada saat dia sedang menjalankan perannya.
-
Ketegangan peranan (Role Strain) adalah kondisi yang timbul
bila seseorang mengalami kesulitan dalam memenuhi harapan atau tujuan peranan
yang dijalankan dikarenakan adanya ketidakserasiaan yang bertentangan satu sama
lain.
Peranan yang dimaksud dalam penelitiaan ini adalah
prilaku seseorang sesuai dengan status kedudukannya dalam masyarakat. Peranan (role) merupakan
aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan
kewajiannya sesuai dengan kedudukannya, dia enjalankan suatu peranan. Pembedaan
antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Keduanya tak dapat dpisahkan karena satu tergantung pada yang lain dan
sebaliknya.
Tak ada peranan tanpa kedudukan
atau kedudukan tanpa peranan. Sebagaimana halnya dengan kedudukan, peranan
memiliki dua arti. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari
pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan
menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan
apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan adalah karena
ia mengatur perilaku seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu
dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain. Orang yang bersangkutan akan
dapat menyesuaikan perilaku sendiri dengan perilaku orang-orang sekelompoknya.
Hubungan-hubungan social yang ada dalam masyarakat merupakan hubungan antar
peranan-peranan individu dalam masyarakat. Peranan diatur oleh norma-norma yang
berlaku. Misalnya, norma kesopanan menghendki agar seorang laki-laki ila
berjalan bersama seorang wanta, harus di sebelah luar.
Peranan yang melekat pada diri
seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi
seseorang dalam masyarakat (social position) merupakan unsur statis yang
menunjukkan tempat individu pada organisasi masyarakat. Peranan lebih banyak
menunjuk fungsi, penyesuaian diri dan sebagai proses. Jadi, seseorang menduduki
suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Peranan mungkin
mencakup tiga hal, yaitu:
- Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
- Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
- Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.[3]
Perbedaan kedudukan dengan
peranan pada masyarakat-masyarakat kecil serta sederhana biasanya bersifat
minim, karenan warganya sedikit dan orang-orang yang dianggap tinggi
kedudukannya juga tidak banyak macam serta jumlahnya.
Di dalam masyarakat-masyarakat
yang sudah kompleks, pembedaan kedudukan dan peranan juga bersifat kompleks
karena banyaknya orang dan aneka warnanya ukuran yang dapat diterapkan
terhadapnya.[4] Pembahasan perihal aneka
macam peranan yang melekat pada indivdu-individu dalam masyarakat penting bagi
hal-hal sebaga berikut: [5]
- Peranan-peranan tertentu harus dilaksnakan apabila struktur masyarakat hendak dipetahankan kelangsungannya.
- Peranan tersebut seyogyanya dilekatkan pada individu yang oleh masyarakat dianggap mampu melaksanakannya. Mereka harus terlebih dahulu berlatih dan mempunyai hasrat untuk melaksanakannya.
- Dalam masyarakat kadangkala dijumpai individu-individu yang tak mampu melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan oleh masyarakat karena mungkin pelaksanaannya memerlukan pengorbanan arti kepentingan-kepentingan pribadi yang terlalu banyak.
- Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan peranannya, belum tentu masyarakat akan dapat memberikan peluang-peluang yang seimbang. Bahkan sering kali terlihat betapa masyarakat terpaksa membatasi peluang-peluang tersebut
[1] http//Belajar_Menulis/Teori_Peran(Rhole
Teori).htm. diakses pada tanggal 30 April 2016, pukul 10:30 wib.
[2] Bruce J.
Cohen, 1992: 25 seperti dikutip oleh http://www.google.co.id/uri?q=http://digilib.unila.ac.id diakses pada tanggal 30 April 2016, pukul
20.23 wib.
[3] Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada hal: 212-213.
[5] Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada hal : 215-216.
[6]
Koentjoroningrat, 1986:35 seperti dikutip oleh
http://www.google.co.id/uri?q=http://digilib.unila.ac.id diakses pada tanggal
30 April 2016, pukul 20.23 wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar