Senin, 16 Mei 2016

PENGERTIAN PERAN




A.    Peran
Peran atau role merupakan istilah yang diambil dari dunia teater. Dalam teater seorang actor harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan dala posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk berperilaku secara tertentu. Posisi actor dalam teater (sandiwara) tersebut kemudian dianalogikan dengan posisi seseorang dalam masyarakat. Sebagaimana halnya dalam teater, posisi orang dalam masyarakat sama dengan posisi  actor dalam teater, yaitu bahwa perilaku yang diharapkan daripadanya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitan dengan adanya orang-orang lain yang berhubungan dengan orang atau actor tersebut.
Dalam dunia peran yang ditulis oleh biddle dan Thomas membagi peristilahan peran dalam empat golongan, yaitu istilah-istilah yang menyangkut:
-        Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial.
-        Perilaku yang muncul dala interaksi tersebut
-        Kedudukan orang-orang dalam perilaku
-        Kaitan antara orang dan perilaku.
Orang yang mengambil peran bagian dalam interaksi sosial dapat dibagi dalam dua golongan yaitu sebagai berikut:
a.     Actor (actor / pelaku), yaitu orang yang sedang berperilaku menuruti suatu peran tertentu.
b.     Target (sasaran) atau orang lan (other) yaitu, orang yang mepunyai huungan dengan actor.
Actor maupun target Bisa berupa individu-individu ataupun kumpulan individu (kelompok). Hubungan kelompok dengan kelompok misalnya terjadi antara sebuah paduan suara (actor) dan pendengar (target). Istilah actor kadang-kadang diganti dengan istilah person, ego, atau self. Sedangkan target diganti dengan istilah alter-ego, alter, atau non-self. Jadi dapat disimpulkan peran sangat erat kaitannya dengan hubungan antardua orang atau antarbanyak orang.Menurut ccooley (1902) dan mead (1934) menyatakan ahwa hubungan actor-target adalah untuk membentuk identitas actor (peson, self, ego) yang dalam hal ini dipengaruhi oleh penilaian atau sikap orang-orang lain (target) yang telah digeneralsasikan oleh actor. 
Secord & backman (1964) menyatakan bahwa actor menempat posisi pusat (focal position), sedangkan target menempati posisi pedanan dari pusat tersebut (counter position). Dengan demikian maka target berperan sebagai pasangan (partner) bagi actor. Hal ini terlihat misalnya pada hubungan ibu-anak, suami-istri, atau pemimpin-anak buah. [1]



[1] Sarlito Wirawan Sarwono. 2005. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta. PT: RajaGravindo Persada. Hal: 216.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar