Fungsi-fungsi Kepemimpinan[1]
Fungsi
kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok atau
organisasi dimana fungsi kepemimpinan harus diwujudkan dalam interaksi antar
individu. Menurut Rivai (2005:53) secara operasional fungsi pokok kepemimpinan
dapat dibedakan sebagai berikut:
1)
Fungsi Instruktif
Fungsi
ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak
yang menentukan apa, bagaiman, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan
agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif
memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang lain agar mau
melaksanakan perintah.
2)
Fungsi Konsultatif
Fungsi
ini bersifat komunikasi dua arah. Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh
masukan berupa umpan balik untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan
yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Dengan menjalankan fungsi konsultatif
dapat diharapkan keputusan-keputusan pimpinan akan mendapat dukungan dan lebih
mudah menginstruksikannya sehingga kepemimpinan berlangsung efektif.
3)
Fungsi Partisipasi
Dalam
menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang
dipimpinnya, baik dalam keikut sertaan mengambil keputusan maupun dalam
melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi
dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak
mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus
tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.
4)
Fungsi Delegasi
Fungsi
ini dilaksanakan dengan memerikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan
keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan.
Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang penerima
delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang mempunyai kesamaan
prinsip, persepsi, dan aspirasi.
5)
Fungsi Pengendalian
Fungsi
pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses atau efektif mampu
mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif
sehingga memungkinkan tercipnya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi
pengendalian ini dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan,
koordinasi, dan pengawasan.
[1] Dwi Wakyu Wijayanti (skripsi). 2012. Pengaruh
kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Daya
anugerah semesta semarang. Semarang. Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Hal: 28-30.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar