A.
Jenis
dan Cara Melaksanakan Pekerjaan dalam Budaya Melayu
Hakekatnya
pekerjaan dibagi dua kelompok, yakni kerja berfaedah atau bermanfaat dan kerja
menyalah. Kerja berfaedah ialah segala bentuk dan jenis pekerjaan yang memberi
manfaat bagi kehidupan duniawi maupun bagi kehidupan akhirat, baik bagi dirinya
sendiri maupun bagi orang lain.
Kelompok ini acuannya disandarkan kepada
manfaat atau faedah yang sesuai menurut ajaran agama Islam dan adat-istiadat
Melayu serta norma-norma sosial yang dianut masyarakatnya. Apabila pekerjaan
tidak menyimpang dari ajaran agama Islam, adat-istiadat, dan norma-norma sosial
yang dianut masyarakatnya maka pekerjaan itu dapat dikerjakan, dan boleh
dikerjakan, walaupun faedahnya sedikit.
Dalam
ungkapan dikatakan:
Apa tanda kerja
berfaedah
Terhadap agama tiada
menyalah
Terhadap adat tiada
menyangggah
Terhadap undang tidak
berkilah
Faedahnya jelas manfaatnya
ada
Dunia akhirat beroleh
berkah
Kerja menyalah ialah segala jenis dan
bentuk pekerjaan yang dilarang oleh agama, adat-istiadat, dan norma-norma
sosial masyarakatnya. Pekerjaan ini, walaupun dapat mendatangkan keuntungan
berlimpah, tetapi tetaplah dilarang (korupsi, menipu, merampok, merampas hak
orang lain dan lain-lain). Pekerjaan yang dianggap menyalah akan membawa
kenistaan, kemelaratan, aib malu dan sebagainya, yang hakekatnya membawa
manusia pada kehancuran hidup, baik dunia maupun akhirat.
Selain dari kedua jenis pekerjaan
diatas, ada pula pekerjaan yang disebut, “lahirnya
baik, hakekatnya buruk”. Maksudnya ada pekerjaan yang sebenarnya dapat
memberikan faedah dan tidak menyalah agama dan adat, tetapi karena dilakukan
dengan cara yang tidak benar, atau dilakukan dengan niat yang buruk, maka
pekerjaan itu pun dianggap tidak baik. Dalam ungkapan disebutkan, “kerja elok, hatinya bengkok”. Pekerjaan
ini hakekatnya tidak memberikan manfaat yang diharapkan. Kalaupun ada
manfaatnya dikatakan tidak berkat.
Acuan ini mendorongg orang Melayu untuk
memilih kerja secara baik dan benar, tidak melakukan pekerjaan yang dianggap
menyalah. Jadi kalau orang Melayu memilih kerja, yang mereka pilih hakekatnya
adalah antara kerja manfaat dengan kerja menyalah bukan antara kerja berat dan
kerja ringan.
Orang Melayu juga membuat acuan dasar
tentang cara melakukan suatu pekerjaan, terutama pekerjaan yang sifatnya untuk
kepentingan umum atau melibatkan orang banyak.
Elok
kerja karena bersama, maksudnya dalam
merancang dan melaksanakan suatu pekerjaan sebaiknya dilakukan secara
bersama-sama (bergotong-royong) saling bantu membantu, baik fikiran maupun
material dan tenaga. Dalam ungkapan adat ditegaskan “kerja selesai karena beramai”.
Elok
kerja karena mufakat, pekerjaan sebaiknya
dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat. Dalam ungkapan dikatakan, “kalau sudah duduk mufakat, tidak akan ada
kerja yang berat” atau dikatakan “tanda
kerja memegang adat, sebelum langsung duduk mufakat”.
Elok
kerja karena tahu, maksudnya setiappekerjaan hendaklah
dilakukan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Dalam ungkapan
dikatakan, “kalau kerja meraba-raba,
kerja yang elok jadi celaka”.
Bekerja
menurut masa, maksudnya melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, serta memanfaatkan waktu secermat
mungkin. Dalam ungkapan dikatakan, “waktu
kerja hendaklah jaga, supaya badan tidak sia-sia, waktu kerja jangan
dibuang,supaya tidak dirundung malang”.
Sebelum
selesai sudah siap, maksudnya sebelum
pekerjaan dimulai, segala sesuatunya sudah dipersiapkan secara hemat dan
cermat.
Berhitung-hitung,
maksudnya segala sesuatu yang berkaitan dengan
pekerjaan hendaklah diperhitungkan terlebih dahulu dengan sebaik-baiknya.
Merugi
sebelum laba, maksudnya jangan terlebih dahulu
mengejar keuntungan, tetapi hendaklah dengan cermat mengunakan hasilnya untuk
kelancaran pekerjaan itu. Dalam ungkapan dikatakan, “sebelum kerja selesai, badan sudah tergadai” dalam ungkapan lain, “untung jangan cepat dimakan, laba jangan
cepat di timba”.
Tahu
diri, maksudnya dalam melakukan suatu
pekerjaan hendaklah tahu diri, tidak lupa diri. Dengan sikap tahu diri, ia akan
mampu berfikir jernih, mampu membatasi sifat serakah dan sebagainya, sehingga
pekerjaan berjalan baik dan lancar serta mendatangkan manfaat sebesar-besarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar