Sabtu, 10 Mei 2014

AKSI YAHUDI DALAM TRAGEDY KUDETA TAK BERDARAH DI INGGRIS

Pada tahun 1920 kaum yahudi di inggris tidak mendapat perlakuan yang layak. Raja inggris pertama raja Edward I adalah orang yang pertama menampakkan intoleransinya terhadap sikap kaum yahudi dengan mengusirnya dari tanah inggris. Tetapi bangsa yahudi ini tidak kehabisan akal untuk menghindari pengusiran itu. Banyak diantara mereka memilih agama nasrani sebagai pelindung. Keluarga cromwell  adalah salah satu dari sekian banyak keluarga yahudi  yang mengumumkan agama barunya.
Kaum yahudi tidak hanya berusaha bertahan hidup di inggris, melainkan juga mengadakan rencana-rencana besar untuk mengembalikan eksistensinya dalam Negara itu dengan politik adu domba. Kaum yahudi melakukan gerakan bawah tanah untuk membuat perpecahan diantara raja inggris dengan pemerintahannya,serta diantara pemerintah dengan gereja. Kaum yahudi juga melakukan konsolidasi terselubung dengan kaum yahudi yan ada di Negara-negara lain, seperti di prancis, jerman dan belanda.
Taktikdan strategi untuk memecah belah kekuatan inggris itu ternyata berhasil. Racun-racun konseptual yang disemprotkan oleh kaum yahudi telah menjalar dalam tubuh raja dan pemerintahan inggris sehingga pertikaian dan konflik  internal menjadi kenyataan. Kalangan pemerintah, tokoh gereja, bahkan masyarakat ikut terlibat dalam pertikaian itu. Kelompok keagamaanpun terpecah menjadi dua yakni kelompok protestan dan katolik.
Dalam situasi yang penuh konflik itu, kaum yahudi mulai masuk ke dalam jajaran orang penting di inggris, tapatnya ketika raja Charles I menduduki posisi sebagai raja inggris  dan mengalami perselisihan yang cukup akut dengan pihak pemerintah. Kemudian, datanglah orang yahudi berkebangsaan belanda dengan  nama Minasbech ben Esrael yang mendapat kesempatan untuk menghubungi panglima kenamaan inggris, Cromwell, dan menawarkan sejumlah besar uang untuk membiayai sebuah rencana rahasia yang bertujuan menggulingkan tahta kerajaan inggris. Cromwellmenerima tawaran itu dengan tangan terbuka. Kerja sama ini juga diperluas dengan kaum yahudi internasional.
Ketika kakuatan modal sudah terkumpul, rencana besar-besaran untuk menggulingkan kerajaanpun dimulai. Cromwell menjadi tokoh militer dalam gerakan ini. Degan ditopang oleh keuangan dan persenjataan secara besar-besaran, ia mengerahkan kekuatan senjata, kemudian ratusan tentara bayaran yang terlatihpun membanjir masuk ke inggris dengan menyelundup untuk selanjutnya ergabung dengan gerakan pengacauan yang dikendalikan oleh kelompok yahudi. Mereka melakukan tindakan terror di berbagai tempat serta membuat masyarakat panik dan ketakutan.
Revolusipun berkobar di tanah inggris. Para pemilik modal yang nyaris semuanya berasal dari kaum yahudi menjadi actor yang menciptakan propaganda demi terjadinya konflik dan pertikaian. Pertikaian diantara protestan dan katolik menjadi bibit awal yang memunculkan gerakan-gerakan bersenjata. Gerakan bersenjata ini sungguh hanyalah menjadi kepanjangan tangan dari kaum yahudi yang dipimpin oleh Cromwell. Menurut William g. carr, ada beberapa bukti yang menjadikan Cromwell menjadi aktor konsolidatoratas tragedy persekongkolan kaum yahudi di inggris, salah satunya adalah surat rahasia yang dikirim oleh Cromwell kepada pimpinan perkumpulan kaum yahudi, ebenz brant. Surat itu berunyi demikian.
Kami akan mnedukung setiap imigrasu yahudi ke inggris sebagai imbalannya atas antuan keunganan yahudi yang telh dierikan. Namun hal itu tampakya mustahil selama raja chares I masih hdup. Sedang menghaisi hidup Charles lewat pengadilan juga tidak mungkin. Saat ini kami tidak memiliki landasan yang cukup kuat untuk menuntutnya dengan hukuman mati di pengadilan. Salah satuna jalan yang mungkin kami sarankan adalah dengan jalan membunuhnya. Akan tetapi, kami juga tidak bisa juga tida bisa memberikan jalan bagaimana cara membunuhnya, kecuali menyewa pemunuh yaran professional. Kemudian, kami akan membantunya dalam melarikan diri ke luar inggris.
Surat Cromwell tersebut dibalas oleh ebenz rant sebagai berikut. “kami akan mengulurkan bantuan finansial yang dibutuhkan jika Charles I telah di gulingkan dan orang yahudi diterima di inggris. Percobaan membunuh charles adalah langkah yang berbahaya, jalan terbaik adalah dengan membuat charle melarikan diri. Setelah itu Charles harus ditangkap dan diajukn ke pengadilan untuk dihukum mati. Setelah itu, uluran antuan kami akan segera mengalir, berbicara tentang syarat-syarat sebelum dimulai pengadilan itu tidak akan banyak gunanya”.
Rencana itu benar-benar dijalankan oleh Cromwell. Para pendukung kerajaan yang masih setia alias tidak bisa diajak bekerja sama untuk kepentingan kaum yahudi mulai dilucuti. Dalam jangka waktu dua bulan, Cromwell berhasil membersihkan pendukung setia di kerajaan dan menggantikannya dengan antek-antek yahudi yang siap melaksanakan perintah agar raja Charles melarikan diri. Setelah raja Charles melarikan diri pada 6 januari 1649, dibentuklah mahkamah pengadiln tinggi dengan tujuan mengadili sang raja. Pembentukan mahkama itu juga penuh dengan scenario karena nyaris dua pertiga anggota mahkama itu berasal dari orang yang dapat dikendalikan oleh Cromwell.
Dalam catatan sejarah, Cromwell belum mampu bermain secara cantik untuk membuat sang raja terjerumus maka, beberapa petinggi yahudi lain akhirnya mengutus carvagal yang bekerja dengan Isaac dwerlous untuk bermain lebih taktis dalam menjerumuskan sang raja. Semua itu berjalan mulus dan tepat pada 30 januari 1649, raja Charles dihukum mati atas rekayasa persekongkolan kaum yahudi. Bila ada yang mengatakan bahwa lengsernya raja Charles dari tampuk kekuasaan disebabkan oleh pertentangan yang keras oleh rakyatnya itu sah-sah saja. Tetpi pada prinsipnya peristiwa itu tidak lepas dri konspirasi yang disponsori oleh kaum yahudi. Sebagaimana bentuk penghianatan pada umumnya, itulah entuk persekongkolan yang cukup sadis dalam sejarah kerajaan inggris.
Dengan tragedy ini, kaum ahudi seakan membalas sikap raja inggris yang sebelumnya telah mengusir mereka. Tetapi secara lebih jauh, tujuan persekongkolan ini bukanlah sekedar balas dendam dan membenuh raja Charles, melainkan juga mempunyai tujuan jangka panjang untuk menguasai perekonomian inggris dan sebagai alat untuk menyulut api peperangan dengan Negara lain. Terbukti setelah inggris berada dalam genggaman kaum yahudi, banyak persekongkolan-persekongkolan berikutnya yang selalu berujung peperangan. Kaum yahudi selalu menjadi aktor yang berada di allik layar.



Kutipan dari buku Najamudin Muhammad  yang berjudul sejarah konflik dan peperangan kaum yahudi hal 56-61.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar